Home Internasional Regulasi Euro 7 Ancam Mobil Konvensional dan Hybrid ?

Regulasi Euro 7 Ancam Mobil Konvensional dan Hybrid ?

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Seiring dengan perkembangan ekosistem kendaraan listrik, populasi kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) dalam situasi terancam. Terlebih lagi regulasi emisi gas buang yang semakin ketat membuat para produsen mobil mulai beralih ke pengembangan mobil listrik untuk masa depan.

Bahkan belakangan ini muncul kabar bahwa ACEA (Asosiasi Industri Mobil Eropa) sedang menggodok regulasi emisi gas buang Euro 7 yang amat ketat.

Menurut salah satu sumber dari luar negeri yaitu carscoops.com, regulasi Euro 7 sedang dibahas melalui proposal yang diajukan oleh CLOVE (Consortium for ultra Low Vehicle Emissions).

Melalui proposal tersebut, CLOVE menyebutkan beberapa poin yang dapat membuat populasi kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) seperti mobil konvensional atau hybrid semakin berkurang.

Dikutip dari sumber yang sama, juru bicara ACEA meyakini bahwa regulasi emisi gas buang yang diajukan oleh CLOVE dan standar pengujian yang baru akan menghasilkan pelarangan peredaran kendaraan yang menggunakan ICE untuk mobil konvensional dan juga hybrid.

Pihak ACEA juga menjabarkan tentang proposal regulasi Euro 7 dari CLOVE yang bisa membuat populasi mobil konvensional dan hybrid pundah di masa depan. Hal itu karena produsen atau pabrikan kendaraan akan dipaksa memasang katalis dengan pemanas elektrik.

Ditambah lagi, mobil konvensional dan hybrid akan dipasangkan dua katalis konvensional berukuran 1.000 cc, filter partikel sebesar 2.000 cc dan katalis khusus amonia. Kemudian juga terdapat sistem diagnosa khusus yang berfungsi sebagai pemantau kadar emisi gas buang dari mesin hingga odometer menyentuh angka 150.000 mil (setara 241.401 km).

ACEA juga meyakini alat-alat yang disebutkan di atas tidak bisa dipasang pada mobil berukuran kecil dan beberapa platform yang telah dibuat oleh produsen.

Walau pun dipasang, mobil konvensional dan hybrid akan memiliki kenaikan harga yang sangat signifikan sehingga berdampak pada penjualannya.

Dengan begitu, juru bicara ACEA menambahkan bahwa solusi untuk memenuhi standar tersebut yaitu dengan cara membatasi emisi gas buang dalam bentuk NOx serta NO2 dan NH3 (amonia). Akan tetapi cara tersebut membuat produsen mobil harus mengeluarkan biaya tambahan, belum lagi caranya yang tergolong rumit.

Selain itu, juru bicara ACEA mengungkapkan alternatif seperti membatasi emisi gas buang (CO2) serta mengurangi penggunaan bahan bakar secara drastis supaya mobil konvensional dan hybrid mendekati standar emisi gas buang yang semakin ketat.

Namun risikonya adalah mesin bisa mengalami penurunan ketahanan yang mengakibatkan biaya operasional yang semakin tinggi.

Menurut kabar yang beredar, regulasi Euro 7 akan diterapkan antara tahun 2025 atau 2026 mendatang. (Dhe)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Ladies, Kenali 6 Tanda Cowok Parasit yang Perlu Diwaspadai

TELENEWS.ID - Hubungan mantan pasangan Laura Anna dan Gaga Muhammad kembali memanas. Laura yang merasa dirugikan baik secara fisik maupun finansial, akhirnya...

Mengenal Situationship yang Bisa Menjebakmu Dalam Hubungan Toxic Tanpa Status

TELENEWS.ID - Apakah kamu memiliki seorang teman yang memperlakukan kamu dengan mesra, dan memberikan perhatian lebih dari seorang teman? Akan tetapi sayangnya,...

Hati-hati, Dokter Peringatkan Bahaya Memakai Celana Jeans Ketat Bagi Organ Intim Wanita

TELENEWS.ID - Praktis, stylish dan bisa dipadukan dengan jenis busana apa saja membuat celana jeans menjadi salah satu item fashion favorit kaum...

Manchester United Ditangan Ralf Rangnick, Apakah Mampu Bersaing?

TELENEWS.ID - Belakangan nama Ralf Rangnick mencuat di kancah dunia sepak bola untuk menjadi juru taktik klub Manchester United. Seperti diketahui bersama,...