Home Gaya hidup Kesehatan Bisa Sebabkan Kematian, Ini Efek Buruk Bakteri Salmonella yang Ditemukan dalam Cokelat...

Bisa Sebabkan Kematian, Ini Efek Buruk Bakteri Salmonella yang Ditemukan dalam Cokelat Kinder!

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Cokelat Kinder menjadi salah satu makanan yang cukup disukai anak-anak. Namun baru-baru ini Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memutuskan untuk menarik sementara peredaran cokelat Kinder di Indonesia.

Ini karena adanya dugaan bahwa cokelat Kinder tercemar oleh bakteri Salmonella. “Badan POM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella,” tulis BPOM di situs resmi milik mereka.

BPOM juga menjelaskan bahwa seluruh produk cokelat Kinder dari Belgia yang ditarik oleh mereka, ternyata tidak terdaftar. “Semua produk cokelat Kinder diproduksi oleh Ferrero N.V/S.A di Belgia. Keseluruhan produk cokelat merek Kinder yang ditarik tersebut di atas tidak terdaftar di Badan POM,” kata mereka.

Selain Indonesia, negara lain yang menarik peredaran cokelat Kinder ini adalah Inggris dan Singapura. Ini lantaran bakteri Salmonella sendiri cukup berbahaya dan terbilang cukup cepat penyebarannya.

Lalu apakah sebenarnya bakteri Salmonella itu sehingga membuat BPOM mengambil langkah tegas untuk menarik sementara peredaran cokelat Kinder di Indonesia? Secara singkat Salmonella adalah bakteri yang membuat orang sakit.

Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Amerika bernama Dr. Daniel E. Salmon pada tahun 1885. Salmonella adalah jenis bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran gastrointestinal (GI) pada manusia. Dalam beberapa kasus, bakteri ini dapat menyebar ke area lain dari tubuh dan menyebabkan penyakit serius.

Salah satu efek serius dari infeksi bakteri Salmonella adalah kematian. Meskipun kebanyakan orang sembuh dari infeksi Salmonella tanpa pengobatan, ada kemungkinan para penderitanya bisa menjadi sangat sakit atau bahkan meninggal dunia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau The CDC Amerika memperkirakan bahwa infeksi Salmonella menyebabkan 23.000 orang dirawat inap, dan 450 kematian di Amerika Serikat setiap tahunnya.

Beberapa efek buruk bakteri Salmonella antara lain dehidrasi, infeksi yang berkepanjangan pada saluran kencing, darah, tulang, dan sistem saraf; serta radang sendi dan jika dibiarkan bisa memicu masalah kesehatan serius bahkan kematian seperti yang disebutkan diatas.

Anak-anak, lansia, wanita hamil, orang dengan penyakit imun dan penyakit kronis seperti diabetes dan ginjal; lebih rentan terinfeksi oleh bakteri Salmonella ini.

Sebenarnya cokelat Kinder bukanlah penyebab utama seorang bisa terinfeksi bakteri Salmonella. Hanya saja cokelat ini kemungkinan besar telah terpapar bakteri Salmonella. Ini karena Salmonella sendiri lebih sering ditemukan pada daging mentah, telur mentah, susu mentah yang belum di pasteurisasi, buah atau sayur dan air yang juga terkontaminasi oleh bakteri ini.

Lalu apa sih tanda bahwa kita atau mungkin buah hati kita terinfeksi oleh bakteri Salmonella ini? Kebanyakan orang dengan infeksi Salmonella mengalami diare, demam, dan kram perut.

Gejala ini biasanya mulai terlihat sekitar enam jam sampai enam hari setelah infeksi, dan berlangsung empat sampai tujuh hari setelahnya. Namun beberapa orang bahkan tidak mengalami gejala selama beberapa minggu setelah infeksi, dan yang lain mengalami gejala yang tak kunjung minggu selama beberapa minggu.

Jika kamu melihat anggota keluargamu mengalami gejala diatas dan curiga mereka terpapar bakteri Salmonella, sebaiknya berikan mereka cukup air untuk mengatasi dehidrasi akibat muntah dan diare yang mereka alami.

Pasien yang mengalami dehidrasi parah mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Dalam hal ini, mereka akan menerima cairan dan elektrolit yang hilang melalui rehidrasi intravena (IV).

Meskipun diare parah menjadi salah satu gejala terpapar bakteri Salmonella, namun sebaiknya hindari minum obat anti-diare saat kamu atau keluargamu menderita Salmonella. Ini karena pemberian obat anti diare, justru dapat meningkatkan lama waktu yang dibutuhkan tinja untuk bergerak melalui saluran pengeluaran. Obat jenis ini juga bisa membuat diare bertahan lebih lama.

Membawa segera mereka yang terinfeksi bakteri Salmonella ke rumah sakit adalah pilihan yang tepat. Infeksi Salmonella di-diagnosis ketika tes laboratorium mendeteksi bakteri Salmonella dalam tinja, jaringan tubuh, atau cairan seseorang. (Yuyun Amalia)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

6 Manfaat Batubara Selain Dikenal Barang Tambang Ekspor

TELENEWS.ID - Manfaat batubara tidak hanya sebagai barang ekspor dengan nilai investasi tinggi. Pada dasarnya batubara mampu dijadikan akses bahan bakar pembangkit...

Belajar dari Citra Kirana, Ini Tips Menerima Masa Lalu Pasangan dengan Lapang Dada

TELENEWS.ID - Keputusan Citra Kirana untuk secara terbuka menerima masa lalu sang suami, Rezky Aditya membuat banyak orang salut padanya. Bagaimana tidak...

Waspada, Kebiasaan Mengkonsumsi Zat Ini Bisa Merusak Ususmu

TELENEWS.ID - Makan bukan hanya memasukkan makanan ke dalam mulut dan sekedar membuat perut terasa kenyang saja. Namun kita juga perlu memperhatikan...

Ternyata Bukan Raffi Ahmad yang Akuisisi Saham US Lecce

TELENEWS.ID – Sejak 27 Mei kemarin pemberitaan di Indonesia heboh dengan kabar bahwa Raffi Ahmad membeli saham club sepak bola asal Italia,...