TELENEWS.ID, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan jika proses belajar tatap muka sudah bisa dilakukan pada Januari 2021 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria mengatakan pihaknya sudah siap untuk menggelar proses pembelajaran tatap muka. Hanya saja masih ada sejumlah perhatian yang harus dilakukan.
“Jika ditanya siap, kami sudah siap. tetapi tidak serta langsung membuka proses tatap muka, karena banyak yang menjadi perhatian,” kata Riza di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan kebun Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (26/11).
Politisi Gerindra itu menyebut jika ada beberapa hal yang menjadi perhatian pemprov DKI Jakarta yang pertama adalah data penyebaran covid 19 di Jakarta dan adanya persetujuan Kepala Sekolah maupun wali murid.
“Misal kami sudah menyetujui sekolah tatap muka, namun masih diperlukan izin dari kepala sekolah dan orang tua murid. Mereka mengizinkan atau tidak,” jelas Riza.
Lebih lanjut dia juga mengatakan pihaknya tidak ingin terburu-buru dalam menetapkan pembelajaran tatap muka. Sebab jika dilakukan tanpa kebijakan justru dapat menciptakan klaster penularan virus korona baru.
“Kami tak ingin seperti negara-negara lain di mana banyak negara yang akhirnya membuka sekolah dan ternyata terjadi klaster baru. Jadi dalam mengambil kebijakan pemprov sangat hati-hati melibatkan para pakar, ahli pendidikan, psikolog, para epidemiologi, semua kita libatkan ya,” tutupnya.
Menanggapi rencana sekolah tatap muka ini, orang tua murid pun terpecah. Ada orang tua yang mendukung dilakukannya tatap muka dan ada yang masih khawatir dengan situasi covid-19 yang tak kunjung usai.
Seperti Tri Aryanti warga Kembangan Jakarta Barat
dia menudukung rencana pemerintah yang akan memberlakukan sekolah tatap muka pada Januari mendatang.
“Sudah hampir sembilan bulan anak saya hanya belajar dirumah tanpa adanya bimbingan dari guru. Sehingga dampaknya sangat terasa kepada daya kembang anak,” ucap Tri.