Telenews.id- Belum lama ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mengeluarkan izin mengenai jenis vaksin Covid-19 yang boleh diberikan pada anak-anak usia 6-11 tahun.
Menurut Kepala BPOM Penny K. Lukito, pemberian izin ini sudah dibahas dengan berbagai pihak terkait mengenai jenis vaksin apa yang boleh diberikan untuk anak-anak. “Hasil uji klinis penggunaan vaksin untuk anak fokus pada aspek keamanan dan imunogenisitas. Imunogenisitas menunjukkan persentase yang cukup tinggi 96 persen. Sedangkan untuk efikasi vaksin mengikuti efikasi yang telah ditetapkan selama ini untuk hasil uji klinis sebelumnya,” ujar Penny.
Kini jadwal vaksinasi untuk anak sedang menunggu keputusan dari Kementerian Kesehatan. Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi baru terkait vaksin Covid yang aman diberikan untuk anak-anak usia 6-11 tahun. Yang pertama dosisnya adalah 3ug (0,5 ml), dan diberikan secara intramuskular, sebanyak dua kali dengan jarak waktu empat minggu antara dosis pertama dan dosis kedua.
Kedua, anak-anak yang memiliki kontraindikasi berbagai gangguan kesehatan seperti kanker, penyakit Sindrom Gullian Barre, mengidap diabetes dan hipertensi serta sedang demam; tidak dianjurkan untuk mendapatkan vaksin Covid ini. Selain itu anak-anak yang mengidap kanker dan autoimun bisa konsultasi ke dokter dulu mengenai bolehkan mereka mendapatkan vaksin atau tidak.
Orangtua sendiri perlu mempersiapkan anak-anak mereka sebelum mendapatkan vaksin Covid -19.
Lalu apa saja yang harus dilakukan orangtua sebelum buah hati mereka mendapatkan vaksin?
- Beritahukan pada anak jauh-jauh hari sebelumnya
Orangtua perlu untuk memberitahukan anak-anak mereka jauh-jauh hari mengenai jadwal vaksin mereka. Ini penting untuk mencegah anak ketakutan atau tantrum jika diberitahukan secara mendadak, mereka akan mendapatkan suntikan vaksin. - Tanyakan kepada buah hati mengenai vaksin Covid
Mulailah percakapan dengan pertanyaan. Anak mungkin tidak mengungkapkan pikiran atau perasaan mereka tanpa diminta. Dengan bertanya, memberi orangtua kesempatan untuk mendengar apa yang mungkin sudah diketahui anak tentang vaksin. Takut jarum atau vaksin adalah normal pada usia bahkan pada usia berapa pun juga. Biarkan anak mengekspresikan perasaan mereka bahkan jika mereka marah, sedih, atau menangis. Mereka akan lebih terbuka terhadap penjelasan orangtua, jika perasaan mereka didengar. - Jelaskan mengenai vaksin
Sebisa mungkin jelaskan secara detail mengenai vaksin sehingga buah hati bisa memvisualisasikan apa yang akan mereka peroleh. Jangan lupa jelaskan pula mengenai pentingnya vaksin Covid dengan bahasa yang sederhana, dan mudah dipahami oleh mereka. Anak-anak mungkin pernah mendapatkan suntikan atau imunisasi, sehingga ini bisa jadi referensi penjelasan pada anak mengenai vaksin yang akan mereka terima. - Bicara dengan dokter anak
Bila buah hati memiliki suatu riwayat penyakit, ada baiknya orangtua untuk membicarakan dahulu mengenai kondisi anak mereka sebelum menerima vaksin. Sesuai dengan rekomendasi IDAI, anak-anak yang sakit kanker dan autoimun wajib mendapatkan rekomendasi dari dokter sebelum menjalani vaksin. Karena itulah tugas orangtua adalah bicara dengan dokter anak mereka, untuk menentukan apakah sang buah hati boleh di vaksin atau tidak. - Berikan hadiah
Vaksin bisa jadi pengalaman yang menakutkan bagi anak. Karena itu persiapkan reward atau hadiah pada buah hati setelah menjalani vaksin. Sebelum vaksin, orangtua bisa membiarkan buah hati menonton kartun kesukaan mereka agar mereka jadi lebih relaks. Setelah vaksin traktir anak-anak dengan makanan kesukaan, dan jangan lupa berikan pujian tentang keberanian mereka.
Itulah beberapa hal yang bisa dipersiapkan sebelum anak-anak mendapatkan vaksin Covid-19. (Yuyun)