TELENEWS.ID – Rumah seharusnya jadi tempat yang nyaman dan aman untuk ditinggali. Namun rupanya ada kebiasaan yang kita lakukan yang tanpa disadari bisa membahayakan penghuni rumah. Salah satunya menyimpan barang-barang yang seharusnya tak disimpan terlalu lama di dalam rumah.
Masalahnya beberapa benda ini agaknya tidak berbahaya, dan banyak dari kita yang masih menyimpannya dengan berbagai alasan. Padahal jika dibiarkan terus menerus, maka bisa saja keselamatan dan kesehatan penghuni rumah yang jadi taruhannya. Benda apa sajakah itu?
- Kardus bekas
Kardus bekas menjadi salah satu barang yang mungkin hampir bisa ditemui di setiap rumah tangga. Namun Praktisi Perawat Kesehatan Wanita dan Konsultan Kesehatan, Karin Ashley memperingatkan bahwa kardus bekas bisa sangat berbahaya bagi penghuni rumah.
Ini karena kardus telah melewati berbagai tempat dan kondisi sebelum akhirnya sampai ke rumahmu. Bisa saja selama dalam perjalanan, kardus bekas ini terkontaminasi atau terkena zat berbahaya. Jika kamu menyimpannya terlalu lama di rumah, kamu dan keluargamu bisa berpotensi terpapar zat berbahaya ini.
Selain itu dia juga memperingatkan kemungkinan adanya telur serangga yang bisa bersarang di kardus bekas ini. “Kotak-kotak itu terkena serangga, bahan kimia, jamur, dan entah apa lagi. Kardus bekas adalah tempat yang sangat baik untuk kecoa, laba-laba, dan serangga lain untuk bertelur, karena lubangnya yang kecil. Jika kamu tidak mengeluarkan kotak dari rumah tepat waktu, bisa saja serangga itu tumbuh dan berkembang biak di rumahmu.
- Daging iris olahan
Daging iris olahan atau yang sering disebut sebagai luncheon mungkin lebih praktis untuk diolah. Namun ternyata sangat berbahaya jika menyimpan daging jenis ini terlalu lama di dalam lemari es di rumahmu.
Menurut Ashley, daging potong olahan yang disimpan lebih dari 5 hari bisa berpotensi terpapar listeria. “Listeria adalah bakteri yang dapat menyebabkan listeriosis dalam tubuh, suatu bentuk keracunan makanan. Bakteri Listeria juga ditemukan pada daging lain, keju yang tidak dipasteurisasi, dan produk yang belum dibersihkan secara memadai” begitu jelas Ashley
Menurutnya, infeksi Listeria bisa berbahaya bagi kesehatan siapa saja, dengan gejala terpapar seperti muntah, diare, demam, menggigil, dan sakit kepala. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah dan wanita hamil, merupakan orang-orang berisiko tinggi terpapar bakteri ini.
- Kotak makanan dari plastik
Belakangan ini, banyak produk makanan yang dibungkus dengan kontainer plastik bening yang lebih praktis mudah untuk di bawa. Namun Ashley memperingatkan bahwa tidak semua kotak makanan dari plastik ini bebas BPA.
BPA atau Bisphenol A adalah bahan kimia yang digunakan untuk berbagai macam plastik. Bahan kimia ini mengganggu endokrin, yang berarti BPA mengacaukan keseimbangan hormonal pada pria dan wanita. Kondisi ini menyebabkan pubertas dini, ketidakteraturan dan nyeri menstruasi, endometriosis, PCOS, dan gejala menopause.
“Plastik merembes ke dalam makanan kita, terutama jika makanannya hangat. Mulai sekarang sebaiknya berhenti meletakkan makanan di wadah plastik kemudian menghangatkannya dalam microwave, lalu mulailah mencari alternatif yang sehat untuk plastik seperti kaca, silikon, atau stainless steel” begitu saran Ashley.
- Pemutih
Zat pemutih atau bleach sering digunakan di rumah baik untuk memutihkan baju atau keramik kamar mandi. Namun Gabby Martin, supervisor di Bio Recovery mengatakan keberadaan bleach atau pemutih baik baju atau keramik bisa berbahaya bagi penghuni rumah.
Selain berbahaya jika tertelan oleh anak, pemutih atau bleach akan memicu zat berbahaya jika dicampurkan dengan kosentrat yang lainnya. Jika kamu memiliki pemutih di rumah yang hampir habis, pastikan untuk tidak mencampurnya dengan produk berbahan dasar amonia. Mencampur keduanya menciptakan gas kloramin yang fatal dan bahkan berpotensi menyebabkan pneumonia” begitu kata Gaby.
- Kaleng aerosol
Berbagai jenis produk mulai dari pengharum ruangan hingga penyemprot serangga dikemas dalam kaleng aerosol. Namun sebaiknya jika isinya sudah habis, segera singkirkan kaleng aerosol ini dari rumahmu.
“Kaleng aerosol mengandung campuran bahan kimia berbahaya di bawah tutupnya, yang bisa meledak secara tak terduga. Ketika ini terjadi, tutupnya bisa melukai dan berbahaya bagi orang di sekitarnya” begitu kata Gaby.
- Spons cuci piring
Spons menjadi media yang potensial bagi kuman dan bakteri untuk berkembang biak, begitu kata Dr. Jacob Hascalovici MD, PhD seorang neurolog dan profesor di Montefiore Medical Center. Menurutnya, menggunakan spons yang sama secara berulang kali untuk mencuci piring, bukanlah hal yang tepat.
Spons tidak bisa benar-benar kering sempurna meski kamu sudah memerasnya berulang kali. Kondisinya yang lembab inilah yang menjadi tempat bagi bakteri berkembang biak. Jadi sia-sia saja rasanya mencuci piring dengan spons bekas yang sudah berulang kali digunakan.
“Pertimbangkan jenis spons alternatif, sanitasi spons lebih menyeluruh, gunakan spons baru, lap cuci piring yang bisa dikeringkan, atau alternatif lain. Mempertimbangkan seberapa sering kamu menggunakan dapurmu, adalah pertimbangan terbaik untuk menjaganya tetap bersih” begitu saran dokter Hascalovici. (Yuyun Amalia)