TELENEWS.ID – PT Telkom Indonesia (Persero) melalui anak perusahaannya, Telkomsel melakukan investasi di PT Go To Gojek Tokopedia Tbk. Namun yang aneh adalah setelah melakukan investasi tersebut, diketahui bahwa Telkomsel mengalami kerugian yang belum terealisasi atau unrealized loss sebesar 811 miliar rupiah.
Sejumlah pakar dan ekonom pun memberikan pendapat dan pandangannya terhadap hal ini. Pakar ekonomi Universitas Gajah Mada, Eddy Junarsin berpendapat kerugian yang bersifat unrealized loss yang dialami Telkomsel merupakan kerugian yang masih dalam batas wajar.
Hal ini dikarenakan adanya aturan untuk mencantumkan pada laporan laba rugi perusahaan, kerugian yang belum direalisasikan dari surat berharga yang didapat setelah investasi dilakukan yang dibandingkan dengan turunnya harga pasar, meskipun sekuritas belum dijual.
Selain itu Eddy juga berpendapat bahwa sudah ada strategi tersendiri dari Telkomsel sebagai perusahaan BUMN dengan melakukan investasi di saham GoTo. Walaupun pada kuartal I Telkomsel mengalami unrealized loss, namun diprediksi pada kuartal selanjutnya akan mengalami rebound. Jadi tujuan dari investasi yang dilakukan ini adalah untuk jangka panjang.
Pendapat lain datang dari peneliti ekonomi digital institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda yang menyatakan bahwa bisnis GoTo cukup memiliki nilai tinggi. GoTo menawarkan future values dengan karakter yang intangible.
Aset yang mereka miliki adalah kecanggihan teknologi yang kapan saja bisa dikembangkan. Inilah yang menjadi salah satu daya tarik bagi Telkomsel mau berinvestasi di GoTo. Hal lain yang bisa didapat Telkomsel adalah kerja sama yang bisa dijalin antara GoTo dan Telkomsel sebagai provider penyedia mitra. GoTo yang akan memperluas pangsa pasarnya juga akan membutuhkan bantuan provider.
Sedangkan yang akan didapatkan oleh GoTo sendiri dengan dana segar dari Telkomsel adalah harga saham yang akan naik pastinya dengan fasilitas pengembangan perusahaan terbaru dari Telkomsel yaitu provider. Kemudahan dalam mendapatkan pangsa pasar baru dari pelanggan Telkomsel adalah hal yang cukup bernilai bagi perusahaan yang ingin memperluas pangsa pasarnya.
Menurut sebuah riset yang dilakukan PT Trimegah Sekuritas, saham GoTo akan mencapai 380 rupiah per lembar saham untuk ke depannya. Minggu lalu tercatat saham GoTo naik 56% menjadi 304 rupiah per lembar saham. Ini merupakan sebuah kenaikan yang sangat tinggi untuk perusahaan kategori teknologi. (Angela Limawan)