Home Gaya hidup Kesehatan Temuan Terbaru: Orang yang Pernah Terkena Covid Lebih Berisiko Alami Gangguan Mental,...

Temuan Terbaru: Orang yang Pernah Terkena Covid Lebih Berisiko Alami Gangguan Mental, Ini Alasannya!

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Sebagian penyintas covid-19 yang telah sembuh dari paparan virus berbahaya ini, memang dikabarkan mengalami efek berkepanjangan dari paparan virus ini. Bukan hanya kesehatan fisik mereka saja, namun penelitian terbaru menemukan adanya keterkaitan antara paparan covid pada seseorang dengan kesehatan mental mereka.

Pandemi COVID-19 telah memberikan konsekuensi kesehatan mental yang menghancurkan bagi jutaan orang di seluruh dunia. Mulai dari anak-anak yang masih belum pulih dari dampak penutupan sekolah yang diperpanjang, hingga orang dewasa yang harus kehilangan pekerjaan akibat lockdown dimana-mana.

Tak hanya itu penelitian terbaru yang diumumkan pada minggu kedua bulan Februari ini mengkhawatirkan mengenai kondisi kesehatan mental dan kesejahteraan orang-orang yang pernah terpapar virus Covid. Mereka menemukan bahwa mantan penyintas Covid lebih berisiko mengalami masalah mental daripada mereka yang belum pernah terinfeksi sama sekali.

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal medis The BMJ dengan judul “Risks of mental health outcomes in people with covid-19: cohort study”, menunjukkan bahwa orang yang pernah terpapar covid-19, sekitar 60%-nya lebih mungkin untuk berjuang melawan konsekuensi kesehatan mental yang serius setelah pemulihan, dibandingkan orang yang belum pernah terpapar covid sama sekali.

Para peneliti menganalisis catatan medis lebih dari 150.000 orang dewasa di Amerika Serikat, yang positif terkena virus corona antara bulan Maret 2020 hingga Januari 2021. Peneliti menemukan bahwa mereka yang terinfeksi virus, sekitar 35% diantaranya menunjukkan gejala gangguan kecemasan. Sementara itu sekitar 40% lebih cenderung mengalami depresi atau gangguan tidur, dalam tempo satu tahun setelah dinyatakan positif terkena covid.

“Memang betul kita semua menderita selama pandemi. Namun orang-orang yang menderita Covid-19 memiliki kondisi mental yang jauh lebih buruk,” ujar peneliti studi ini, Dr. Ziyad Al-Aly; seorang ahli epidemiologi klinis di Universitas Washington di St. Louis.

Dr. Ziyad Al-Aly menegaskan sudah saatnya kita memahami bahwa Covid tak hanya berakibat buruk pada kesehatan fisik, namun juga mental seseorang yang mengalaminya, “Kita perlu mengakui kenyataan ini dan mengatasi kondisi ini sesegera mungkin, sebelum hal ini berkembang menjadi krisis kesehatan mental yang jauh lebih besar” ujarnya mengingatkan.

Sejatinya semenjak pandemi, banyak peneliti dan pakar kesehatan yang mengkhawatirkan efek Covid yang berimbas pada kesehatan mental dan kesejahteraan batin seseorang. Sebuah penelitian pada November 2020 lalu menemukan bahwa orang yang memiliki COVID, dua kali lebih mungkin mengalami depresi, kecemasan, atau dimensia dalam tiga bulan setelah diagnosis mereka.

Tentu saja tekanan psikologis dari pandemi mungkin memainkan peran penting. Namun menurut Ziyad, peneliti juga melihat adanya kemungkinan virus Covid dan SARS yang mempengaruhi kinerja otak penderitanya.

“Temuan kami menunjukkan hubungan spesifik antara SARS-CoV-2 (virus yang menyebabkan Covid) dan gangguan kesehatan mental,” kata Al-Aly. “Kami tidak yakin mengapa ini terjadi, tetapi salah satu hipotesis utama adalah bahwa virus dapat masuk ke otak dan mengganggu jalur seluler dan neuron, yang mengarah ke gangguan kesehatan mental” tambahnya lagi.

Selain itu studi terbaru yang diterbitkan juga menemukan bahwa orang yang telah terinfeksi virus corona, memiliki kemungkinan 80% lebih tinggi mengalami gejala kabut otak, seperti pelupa dan kebingungan daripada mereka yang tidak.

Karena itulah peneliti menyarankan agar pelayanan kesehatan di masa pandemi tak hanya fokus pada pemulihan fisik setelah Covid, namun juga kesehatan mental para penyintasnya.

“Masyarakat perlu tahu bahwa jika mereka yang menderita COVID-19 dan berjuang secara mental, tidak sendirian dan harus segera mencari bantuan tanpa rasa malu dan bersalah,” kata Al-Aly. (Yuyun Amalia)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Kisah Kelam Keluarga Pendiri Gucci

TELENEWS.ID – Rodolfo Gucci atau biasa dikenal dengan Maurizio D’Ancora merupakan pendiri dan pencipta brand Gucci. Pada awalnya Rodolfo membuat brand Gucci...

Telkomsel Merugi Setelah Investasi di GOTO, Kok Bisa ?

TELENEWS.ID – PT Telkom Indonesia (Persero) melalui anak perusahaannya, Telkomsel melakukan investasi di PT Go To Gojek Tokopedia Tbk. Namun yang aneh...

Polemik Anggota TNI Aktif Dilantik Sebagai PJ Bupati

TELENEWS.ID – Pejabat pengganti Gubernur, Bupati, dan Walikota tahun ini sudah banyak yang dilantik. Terakhir Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian telah melantik...

Kedatangan Ten Hag Memberi Angin Segar Bagi Maguire dan Van De Beek

TELENEWS.ID - Erik Ten Hag secara resmi ditunjuk sebagai pelatih utama Manchester United menggantikan Ralf Rangnick untuk musim 2022/2023. Erik datang ke...