TELENEW.ID – Kemacetan di ibukota menjadi momok menakutkan bagi para pengguna jalan raya di Jakarta. Bagaimana tidak, setiap pagi mereka harus berjibaku dengan padatnya lalu lintas di jalanan ibukota. Padahal, banyak pengguna jalan yang mau tidak mau harus melewati jalanan utama di Jakarta. Tidak sedikit juga yang mengeluhkan peran dari Gubernur DKI dalam mengatasi masalah kemacetan ini.
Sejak zaman Sutiyoso, hingga kini dijabat oleh Anies Baswedan, kemacetan menjadi salah satu prioritas yang harus diselesaikan. Bahkan, setiap gelaran Pilkada DKI Jakarta, setiap calon pasti memiliki Program Kerja atau janji politik untuk mengatasi kemacetan. Namun, pada kenyataannya, belum ada satupun Gubernur DKI yang mampu mengatasi masalah kemacetan tersebut. Terakhir, Anies Baswedan memamerkan prestasi DKI Jakarta yang turun peringkat dalam urusan kemacetan.
Namun, bukan itu yang diinginkan oleh warga DKI, mereka menginginkan kerja nyata yang benar-benar terlihat hasilnya. Saat ini, memang pembangunan moda transportasi umum di DKI sedang berlangsung, dan juga sudah ada pembenahan dalam sistem transportasi yang sudah ada. Hal itu memang sedikit banyak membantu para pekerja yang mencari nafkah di Jakarta.
Mayoritas, mereka memang berasal dari kawasan penyangga ibukota seperti Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang. Tentunya moda transportasi umum menjadi pilihan utama untuk berangkat ke tempat kerja mereka. Meskipun, masih ada juga yang menggunakan kendaraan pribadi untuk berangkat kerja.
Masalah muncul ketika pagi hari di mana banyak pekerja yang menggunakan kendaraan pribadi tersebut mengeluhkan kondisi jalanan ibukota. Kepadatan hampir terjadi di setiap persimpangan dan juga setiap pintu masuk menuju DKI Jakarta. Di satu sisi, pembatasan jumlah penumpang transportasi umum juga diberlakukan untuk mencegah penyebaran Virus Covid-19.
Jika sudah begini, siapa yang sepatutnya disalahkan? Apakah Gubernur DKI yang hanya bisa memamerkan prestasi kemacetan yang hasilnya berbanding terbalik dengan fakta yang ada di lapangan? Atau para pekerja yang sebaiknya memilih moda transportasi umum untuk mengurangi mobilitas di jalan raya?
Untuk masalah kemacetan sendiri, sepertinya tidak ada satupun Gubernur DKI yang mampu mengatasi masalah ini. Jika memang demikian, hanya hari raya Idul Fitri saja yang mampu mengatasi masalah kemacetan ini, karena jalanan terlihat lengang saat hari raya Idul Fitri, namun di tempat wisata dipenuhi kendaraan dengan plat B. (Latief)