TELENEWS.ID – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengadakan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada Selasa, 21 Juni 2022 di hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat. Rencana sebelumnya, pada hari terakhir Rapimnas ini akan dideklarasikan bakal calon presiden yang akan diusung oleh partai, sesuai dengan usulan dari Majelis Syura PKS.
Namun pengumuman bacapres tersebut pada hari terakhir Rapimnas tidak jadi dilakukan karena PKS memutuskan untuk mengumumkan nama tersebut jika PKS sudah berhasil mencapai syarat presidential thershold yaitu 20% dukungan. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh ketua bidang politik hukum dan HAM dewan pimpinan partai PKS, Al Muzzammil Yusuf.
Yusuf juga menjelaskan bahwa saat ini PKS akan fokus untuk terus menjalin hubungan baik dan komunikasi dengan beberapa partai untuk membentuk koalisi agar presidential thershold tersebut tercapai. Hal ini juga yang menjadi pertimbangan PKS untuk menunda pengumuman nama bacapres yang diusung karena nama bacapres tersebut juga harus disetujui oleh partai lain yang akan berkoalisi dengan PKS nantinya.
Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyatakan bahwa PKS sudah memiliki beberapa nama yang disetujui partai untuk diajukan sebagai bacapres yang nantinya akan diusung. Nama-nama tersebut juga sudah masuk ke Majelis Syura PKS untuk kemudian disaring dan mengerucut menjadi satu nama saja.
Aboe menegaskan bahwa PKS akan mengutamakan kader PKS sebagai bacapres potensial yang akan diusung ketimbang nama dari luar partai. Namun PKS juga tidak menutup kemungkinan dan akan tetap berbesar hati jika nama kader yang diusulkan tidak cukup kuat untuk maju sebagai bacapres yang diusung partai serta harus mengusung nama yang merupakan non kader partai.
Sementara itu setelah Rakernas partai Nasdem yang juga telah selesai dilaksanakan minggu lalu, sejumlah pengamat menganggap koalisi yang dilakukan oleh partai Nasdem dan partai PKS terbuka lebar untuk membentuk poros baru. Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS), Agung Baskoro menjelaskan bahwa cukup mengagetkan bahwa PKS tidak mendeklarasikan nama bacapres pada Rapimnas. Padahal nama gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merupakan nama yang cukup kuat sebagai calon bacapres yang akan diusung PKS.
Agung juga menjelaskan komunikasi yang dilakukan Nasdem dan PKS pasca keduanya menggelar rakernas dan rapimnas semakin mengindikasikan akan terbentuknya koalisi dan poros baru untuk pemilu 2024 mendatang. Apalagi Nasdem sudah mendeklarasikan tiga nama bacapres yang kemungkinan akan diusungnya nanti. Salah satu nama bacapres tersebut adalah Anies Baswedan, nama yang sama yang memiliki kemungkinan besar didukung juga oleh PKS.
Jika koalisi kedua partai ini terwujud, maka satu pekerjaan rumah terselesaikan dengan mendapatkan satu nama tetap yang akan diusung sebagai capres, yaitu Anies Baswedan. Tinggal satu pekerjaan rumah lagi yang harus dicapai yaitu mencari satu partai lain untuk memenuhi syarat presidential thershold 20%. Demokrat memiliki peluang untuk bergabung mengingat saat ini Demokrat juga belum memiliki tanda-tanda merapat ke kubu manapun apalagi mendeklarasikan bacapresnya. Walaupun semua tahu bahwa ketua umum partai, Agus Harimurti Yudhoyono adalah satu-satunya yang akan diusung Demokrat. (Angela Limawan)
