Home Gaya hidup Ridwan Kamil Ikhlaskan Eril, Ketahui 7 Tahapan yang Dilewati Orang yang Sedang...

Ridwan Kamil Ikhlaskan Eril, Ketahui 7 Tahapan yang Dilewati Orang yang Sedang Berduka

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Ridwan Kamil dan istrinya akhirnya memilih untuk mengikhlaskan putra mereka, Emmiril Khan Mumtadz atau yang biasa dipanggil Eril. Melalui perwakilan keluarga, Ridwan Kamil meyakini bahwa sang putra telah wafat karena tenggelam.

“Oleh karena itu Kang Emil dan Teh Lia sudah menyampaikan mereka ikhlas dan meyakini bahwa Emmeril Khan Mumtadz yang kita kenal sebagai Eril sudah wafat berpulang ke Rahmatullah karena tenggelam,” kata kakak Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman.

Kehilangan orang yang dicintai seperti yang dialami oleh Ridwan Kamil dan keluarganya tentu menyisakan duka yang mendalam. Pada tahun 1969, seorang psikiater Swiss-Amerika bernama Elizabeth Kübler-Ross menulis dalam bukunya “On Death and Dying” bahwa kesedihan dapat dibagi menjadi lima tahap.

Teori ini dikenal sebagai model “Kübler-Ross”. “Salah satu teori yang paling umum diketahui tentang kesedihan adalah bahwa kita harus melewati ‘tahapan-tahapannya’,” kata konselor kesedihan Nathan MacArthur.

“Tetapi penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa kesedihan lebih kacau daripada itu. Kita bisa merasakan bahwa kita mulai lebih menerima kehilangan, kemudian gelombang emosi yang tak terduga menghampiri kita” tambahnya.

Meski tak semua orang mengalaminya, inilah 7 tahapan duka cita yang mungkin dialami oleh orang yang ditinggal pergi oleh orang terkasih mereka.

  1. Shock atau kaget
    Kaget atau shock konon menjadi tahapan pertama duka cita. Selama tahap ini, banyak orang mengalami gejala fisik seperti mual atau muntah, sulit tidur, nafsu makan berkurang atau jantung berdebar. Merasa “mati rasa” secara emosional juga umum terjadi.
  2. Denial atau penyangkalan
    Perasaan tidak percaya, menyangkal dan mengingkari fakta bahwa orang terkasih telah pergi; bisa dialami oleh mereka yang sedang berduka. Banyak orang mengalami penyangkalan setelah berkabung: mereka tahu sesuatu telah terjadi tetapi itu tidak terasa nyata. Penyangkalan memberi seseorang waktu untuk menyerap berita secara lebih bertahap, dan mulai memprosesnya. Ini adalah mekanisme pertahanan yang umum dan membantu seseorang mati rasa terhadap intensitas situasi.
  3. Anger atau kemarahan
    Tidak jarang seseorang yang sedang berduka mengalami perasaan marah atau frustrasi. Beberapa orang mungkin merasa marah pada orang yang menyebabkan mereka kehilangan orang yang dikasihi. Orang lain mungkin memiliki perasaan marah yang ditujukan kepada Tuhan. Beberapa orang yang berduka mengalami kemarahan terhadap orang yang dicintai, dan mungkin menyalahkan orang itu karena meninggalkan mereka.
  4. Bargaining atau penawaran
    Tahap tawar-menawar adalah tentang membuat janji kepada diri sendiri atau kekuatan yang lebih tinggi, meminta kesempatan kepada alam semesta untuk memperbaiki keadaan. Juga tidak jarang orang-orang yang beragama mencoba membuat kesepakatan atau janji kepada Tuhan, dengan imbalan kesembuhan atau kelegaan dari kesedihan dan rasa sakit.
  5. Depresion atau depresi
    Campur aduk emosi yang biasanya menyertai proses berduka biasanya dapat menyebabkan perasaan depresi, isolasi, kecemasan dan perasaan takut. Terkadang penderitaan tampak terlalu berat untuk ditanggung. “Seseorang mungkin mempertanyakan makna hidup, atau merasa ingin bertemu kembali dengan orang yang telah meninggal,” kata Nathan. Dalam kasus seperti ini, sangat penting untuk meminta bantuan dari ahli yang profesional.
  6. Acceptance atau penerimaan
    Penerimaan atau proses mengikhlaskan adalah tahapan selanjutnya dari perasaan duka. Penerimaan adalah tentang menyadari bahwa kamu tidak dapat mengubah keadaan. Penerimaan belum tentu merupakan tahap kesedihan yang membahagiakan. Bukan berarti juga kamu telah melewati kesedihan atau kehilangan. Namun itu berarti bahwa kamu telah menerima kehilangan, dan telah memahami apa artinya dalam hidup hidupmu sekarang.
  7. Processing grief atau memproses kesedihan
    Tidak ada cara yang benar atau salah untuk berduka, prosesnya sangat individual. Selain itu, proses penyembuhan membutuhkan waktu dan bervariasi dari orang ke orang. Yang penting, kamu harus tahu tidak ada jangka waktu “normal” untuk berduka, jadi bersabarlah dengan diri sendiri.

Kesedihan berbeda untuk setiap orang, jadi kamu mungkin mulai mengatasi kehilangan pada tahap tawar-menawar dan menemukan dirimu selanjutnya berada dalam tahapan kemarahan atau penolakan. Kamu mungkin akan berada selama berbulan-bulan di salah satu tahap, tetapi melewatkan yang lain sepenuhnya. (Yuyun Amalia)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Waspada! Ada Aplikasi dan Web Ilegal MyPertamina, Jangan Asal Akses

TELENEWS.ID - Masyarakat perlu berhati-hati terhadap akses situs dan aplikasi MyPertamina yang dianggap ilegal. Sudah beredar situs dan aplikasi...

Hasil Kunjungan Jokowi ke Ukraina, Pembahasan Soal Perdamaian dan Kondisi Ukraina Saat Ini

TELENEWS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Istana Negara Ukraina, Maryinsky, Kyiv pada Rabu (29/06/2022)...

Update Hasil Pertandingan Petronas Malaysia Open 2022 – 29 Juni 2022

TELENEWS.ID – Hari kedua babak 32 besar dalam turnamen Petronas Malaysia Open 2022 pada Rabu (29/06/2022) di Axiata Arena, Kuala Lumpur, menghasilkan...

Update Hasil Pertandingan Petronas Malaysia Open 2022 – 28 Juni 2022

TELENEWS.ID – Turnamen tertinggi versi BWF, Petronas Malaysia Open 2022 telah digelar pada Selasa (28/06/2022) di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia. Sayangnya,...